MEMAKAI NAMA "UMBU" DAN "RAMBU" DI DEPAN NAMA HANYA BERHAK DIGUNAKAN OLEH KETURUNAN BANGSAWAN DI SUMBA TIMUR

MEMAKAI NAMA "UMBU" DAN "RAMBU" DI DEPAN NAMA HANYA BERHAK DIGUNAKAN OLEH KETURUNAN BANGSAWAN DI SUMBA TIMUR


Foto di bawah ini adalah Raja dari Kerajaan Pau (Umalulu), Tamu Umbu Nggiku. 


Di Sumba bagian Timur, nama menggambarkan identitas dan kasta sosial seseorang. Kasta tersebut terbagi menjadi tiga lapisan yakni; Maramba (Kasta tertinggi), Kabihu (Kasta menengah/kalangan biasa) dan Ata (Kasta terendah/kasta hamba). Dr kasta tersebut akan menggambarkan status sosial dan identitas diri setiap orang seperti halnya nama. Bagi masyarakat Sumba, menggunakan nama Umbu (laki-laki) dan Rambu (perempuan) di depan nama hanya berhak digunakan oleh kalangan elit/bangsawan. Sehingga ini tidaklah sembarang.

Nama "Umbu" dan "Rambu" di depan nama bagi laki-laki dan perempuan keturunan darah biru adalah sebuah kehormatan sosial. Meskipun Umbu dan Rambu bukan gelar kebangsawanan tetapi, nama Umbu dan Rambu yang dalam Bahasa Jawa disebut Mas (Kang Mas) dan Mbak adalah sebuah sapaan halus untuk mengharga dia sebagai laki-laki dan perempuan tanpa harus menyebut nama asli. Karena bagi masyarakat Sumba Timur, menyebut nama asli sang raja sangatlah sakral dan tidak sopan. Sehingga Umbu dan Rambu sangat etis untuk menyapa orang yang di hormati.

Umbu dan Rambu adalah sapaan umum bagi bangsawan Sumba Timur, karena pada kerajaan di pesisir menggunakan "Tamu Umbu" bagi laki-laki dan "Tamu Rambu" bagi perempuan, contohnya; Tamu Umbu Nggiku dan Tamu Rambu Yuli Yana bagi bangsawan. Sedangkan kerajaan di Masu (Daratan tinggi) umumnya memakai "Umbu Nai" bagi laki-laki dan "Rambu Nai" bagi perempuan contoh Umbu Nai Lakki dan Rambu Nai Tamar. Sehingga, baik Tamu Umbu, Tamu Rambu, Umbu Nai dan Rambu Nai bisa berarti yang mulia atau yang agung.

Golongan Ata adalah golongan yang dipakai untuk menyamarkan nama sang raja atau tuan sehingga nama asli dari raja tidak dapat di sebut secara langsung. "Umbu Nai" dan "Rambu Nai" berarti tuan dari, contonya; Umbu Nai Lakki yang berarti tuan dari si Lakki yang merupakan nama sang hamba. Meskipun demikian, setiap raja tetap memiliki nama aslinya sendiri baik nama panggilan maupun nama lengkap. (UDM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAMBURUNG, SNACK TRADISIONAL MASYARAKAT SUMBA

Para Umbu Ingkari Keumbuan