Demokrasi dan Pemilu

Demokrasi dan Pemilu 

Demokrasi atau Demokrisi?

Problematika demokrasi di dunia masih belum klimaks hingga saat ini. Masih banyak prinsip dan orientasi demokrasi yang belum berjalan secara optimal. Hal tersebut mengakibatkan cacatnya demokrasi. Melihat salah satu negara dengan tingkat demokrasi terbaik di dunia yakni Negara Denmark yang menduduki posisi ke-5 dunia versi The Economist Intelligence Unit (EIU) pada 2017. Denmark unggul sebagai negara dengan tingkat demokrasi terbaik pada kebebasan atas hak individu dalam segala multikehidupan. Di samping itu, keseteraan gender, partisipasi politik, cultur politik, keberfungsian pemerintah, kebebasan sipil, proses elektoral dan pluralisme juga mendapat skor tertinggi melampui negara-negara lain di dunia. Sedangkat Indonesia anjok pada posisi ke 68 sebagai Negara dengan tingkat demokrasi cacat di dunia.

Persoalan utama cacatnya demokrasi Indonesia sesuai dengan indikator The Economits adalah adanya peranan ormas dan agama (primordialisme) dalam mengintervensi proses mutlak demokrasi. Di samping itu juga, partisipasi politik sipil yang relatif rendah, peranan partai politik yg belum mampu mengakomodasi aspirasi publik, adanya persekusi terhadap kaum minoritas, adanya pelanggaran-pelanggaran HAM yg tidak terselesaikan, peranan elektoral dan pluralisme serta transparansi yg masih rendah. Sejatinya promblematika di atas yg perlu dibenahi oleh Bangsa Indonesia demi terwujudnya demokrasi yg murni sesuai dengan asas Pancasila dan UUD 1945.

Selamat! Hari ini telah berlangsung pesta demokrasi nasional pada tingkat pemilihan kepala daerah di seluruh Tanah Air. Ada 17 Provinsi dan 154 Kabupaten/Kota yg mengikuti pesta demokrasi tersebut. Melalui media kita telah memantau proses demokrasi yg berlangsung secara lancar, aman, damai dan terkendali.

Tetapi, asas demokrasi Pancasila harus mnjadi jiwa demokrasi nasional karena itu adalah prinsip dasar bangsa. Sehingga, lahir pemimpin yang berintegritas dan berdedikasi tinggi bagi bangsa dan negara dalam menjalankan amanah rakyat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMAKAI NAMA "UMBU" DAN "RAMBU" DI DEPAN NAMA HANYA BERHAK DIGUNAKAN OLEH KETURUNAN BANGSAWAN DI SUMBA TIMUR

KAMBURUNG, SNACK TRADISIONAL MASYARAKAT SUMBA

Para Umbu Ingkari Keumbuan