Kuda Sandelwood
Kuda Sandelwood
Selain di juluki Pulau Cendana, Pulau Semut,
Pulau Marapu dan Pulau Savana, Pulau Sumba juga terkenal dengan julukan
Pulau Sandelwood. Bukan tanpa sebab, Pulau Sumba memang kaya dengan
kuda-kuda sandelwood yang tak tak terhitung jumlahnya. Dengan keberadaan
iklim dan geografis yang mendukung terpeliharanya hewan-hewan besar
termasuk kuda menjadi Sumba sebagai surga bagi 1001 kuda.
Kuda merupakan unsur terpenting bagi eksistensi Budaya Marapu di Pulau Sumba. Sebab dalam ritual adat baik kematian maupun kehidupan kuda senantiasa di pakai sebagai tunggangan budaya. Misalnya saja sebagai mahar (belis) dalam adat perkawinan, sebagai pengongsong arwah dalam upacara kematian, sebagai simbol ucapan syukur kepada Sang Kuasa saat hari raya panen, dan sebagainya. Kuda senantiasa memegang peran penting dalam keberlangsungan ritual adat masyarakat lokal.
Salah satu tradisi terkenal dari Sumba adalah Pasola. Tradisi Pasola tersebut merupakan salah satu tradisi tahunan bagi masyarakat Sumba bagian Barat Daya (Pesisir) yang bertujuan untuk mengucap syukur kepada Tuhan, arwah leluhur dan alam semesta atas hasil panen raya. Tradisi tersebut dilakukan dalam bentuk tim yang terbagi menjadi dua tim yang saling menyerang menggunakan tombak dari atas kuda. Tradisi Pasola tersebut menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Sumba karena telah di kenal sampai manca negara.
Kuda sandelwood di kenal sebagai salah satu kuda lokal yang memiliki postor tubuh yang baik dan fisik yang kuat. Keberadaan kuda tersebut cocok sebagai kuda pacuan yang telah menjadi tradisi masyarakat. Hal tersebut terjadi karena keadaan geografis sebagai daerah savana yang luas dan berbatuan keras sebagai tempat hidup para kuda. (UDM)
Foto Kuda Sandelwood di Padang Sabana
Kuda merupakan unsur terpenting bagi eksistensi Budaya Marapu di Pulau Sumba. Sebab dalam ritual adat baik kematian maupun kehidupan kuda senantiasa di pakai sebagai tunggangan budaya. Misalnya saja sebagai mahar (belis) dalam adat perkawinan, sebagai pengongsong arwah dalam upacara kematian, sebagai simbol ucapan syukur kepada Sang Kuasa saat hari raya panen, dan sebagainya. Kuda senantiasa memegang peran penting dalam keberlangsungan ritual adat masyarakat lokal.
Salah satu tradisi terkenal dari Sumba adalah Pasola. Tradisi Pasola tersebut merupakan salah satu tradisi tahunan bagi masyarakat Sumba bagian Barat Daya (Pesisir) yang bertujuan untuk mengucap syukur kepada Tuhan, arwah leluhur dan alam semesta atas hasil panen raya. Tradisi tersebut dilakukan dalam bentuk tim yang terbagi menjadi dua tim yang saling menyerang menggunakan tombak dari atas kuda. Tradisi Pasola tersebut menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Sumba karena telah di kenal sampai manca negara.
Kuda sandelwood di kenal sebagai salah satu kuda lokal yang memiliki postor tubuh yang baik dan fisik yang kuat. Keberadaan kuda tersebut cocok sebagai kuda pacuan yang telah menjadi tradisi masyarakat. Hal tersebut terjadi karena keadaan geografis sebagai daerah savana yang luas dan berbatuan keras sebagai tempat hidup para kuda. (UDM)
Komentar
Posting Komentar