Kuda sebagai Sarana Multi Fungsi Masyarakat Sumba

Kuda sebagai Sarana Multi Fungsi Masyarakat Sumba


 Foto kedua anak kecil yang sedang menunggang kuda Sandelwood
 
Pulau Sumba, selain dijuluki Pulau Cendana, Pulau Marapu dan Pulau Semut juga dikenal sebagai Pulau Sandlewood (Kuda). Di Era Modern, sebutan sandlewood adalah yang paling familiar di kalangan masyarakat lokal, domestik maupun manca negara. Pasalnya, Budaya Pasola di Sumba Barat Daya menjadi salah satu budaya yang terkenal sampai ke manca negara dengan kuda sebagai unsur utama dalam ritual ini.

Sebelum memasuki perkembangan Teknologi dan Globalisasi yang besar, kuda adalah sarana multi fungsi dalam budaya masyarakat Sumba. Selain digunakan dalam ritual adat, misalnya membayar belis dalam perkawinan dan tumbal arwal dalam kematian, kuda juga sebagai sarana transportasi masyarakat Sumba.

Bagi masyarakat Sumba, kuda di pandang sabagai simbol kesatrian, petualangan, berjiwa besar dan pekerja keras. Dalam tradisi Marapu, kuda adalah lambang penghargaan, pengormatan, persahabat dan keakraban. Sehingga, kuda menjadi hal wajib yang dimiliki oleh masyarakat Sumba di bawah abad ke-20.

Dalam sejarah Tana Humba, Kuda memiliki peranan penting di masa peperangan antara suku dan antara wilayah serta perebutan kekuasaan oleh raja-raja di Pulau Sumba. Pasalnya, Kuda seringkali digunakan sebagai sarana tempur untuk menyerang lawan dari atas tunggangan.
Dalam acara formalpun, Kuda juga memiliki nilai budaya yang adaftif dalam kebiasaan masyarakat Sumba. Kuda sebagai simbol penghargaan dan penghortan kepada tamu istimewa yang berkunjung diwilayah adat masyarakat Sumba. Contohnya, penghargaan dan penghormatan kepada Presiden Joko Widodo saat berkunjung di Sumba dalam menghadiri Pareda 1001 Kuda dan Tenun Ikat dengan menghadiakan dua ekor Kuda Sandlewood untuknya. (UDM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMAKAI NAMA "UMBU" DAN "RAMBU" DI DEPAN NAMA HANYA BERHAK DIGUNAKAN OLEH KETURUNAN BANGSAWAN DI SUMBA TIMUR

KAMBURUNG, SNACK TRADISIONAL MASYARAKAT SUMBA

Para Umbu Ingkari Keumbuan