PEREMPUAN DAN BUDAYA MARAPU

PEREMPUAN DAN BUDAYA MARAPU


Foto perempuan dewasa yang sedang memakan sirih pinang


Masyarakat Sumba, menyebut perumpuan (Ibu) sebagai pusat kebahagian dan suka cita dalam rumah tangga maupun dalam kehidupan sosial yang kompleks. Lelaki Sumba memperlakukan perempuan sebagai sosok yang di hargai dan di cintai. Oleh karena itu, tidak hanya karena belis adatnya (Mahar) yang besar tetapi juga karena di pahami peran perempuan (istri) yang berat yang harus di hargai.
Perempuan Sumba, di bawah abad 19 merepukan generasi yang benar-benar murni (luhur) secara budaya sesuai dengan perspektif adat istiadat. Perempuan di zaman ini juga di pandang sebagai "seni," sosialis, bertanggung jawab, matang dan lebih mampu beradaptasi terhadap lingkungan dan situasi. Lelaki Sumba, menyadari perempuan sebagai ibu yang kekal dan berjiwa murni. Dengan demikian, lelaki Sumba harus mampu mencari istri dengan selektif dan mampu menjadi ibu rumah tangga sesuai dengan harapan sosial dan budaya. (UDM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMAKAI NAMA "UMBU" DAN "RAMBU" DI DEPAN NAMA HANYA BERHAK DIGUNAKAN OLEH KETURUNAN BANGSAWAN DI SUMBA TIMUR

KAMBURUNG, SNACK TRADISIONAL MASYARAKAT SUMBA

Para Umbu Ingkari Keumbuan