PRIA SUMBA DAN PEDANG

PRIA SUMBA DAN PEDANG


Foto seorang dewasa dengan pedang di pinggangnya


Suatu kebiasaan unik dan menarik hanya terdapat di Pulau Sumba, yakni, kebiasaan membawa senjata tajam jenis parang (pedang) saat bepergian atau beraktivitas. Kebiasaan tersebut menjadi kewajiban bagi pria Sumba untuk tidak pernah meninggalkan pedang miliknya saat akan bepergiaan. Lebih uniknya lagi, bukan hanya pria dewasa saja yang senantiasa membawa pedang dimana ia pergi, tetapi juga anak laki-laki kecil yang bahkan belum genap usia 10 tahun sudah dilengkapi dengan pedang oleh keluarganya.

Bagi masyarakat Sumba, terlebih masyarakat Sumba di bagian Barat, parang merupakan simbol kesatrian, pemberani dan kewibawaan seorang laki-laki. Oleh karena itu, membawa parang tidak hanya bertujuan untuk mawas diri saat bepergian tetapi juga sebuah nilai dan peran sosial yang di anut oleh masyarakat adat tentang mengikat parang pada pinggang seorang pria.
Meskipun telah ada Peraturan Daerah (Perda) tentang larangan membawa senjata tajam, tetapi kebiasaan tidak bisa di ubah. Kebiasaan tetap kebiasaan bagi masyarakat Sumba (bagian Barat). Pedang tersebut akan di ikat pada bagian pinggang sebagai identitas sosial yang sejatinya perlu di lestarikan oleh masyarakat adat sebagai bentuk bagian dari kearifan lokal yang di junjung tinggi. Namun, bagi masyarakat Sumba, penggunaan parang tersebutlah yang wajar untuk di waspadai penggunaannya dalam hubungan sosial di lingkungan publik. (UDM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMAKAI NAMA "UMBU" DAN "RAMBU" DI DEPAN NAMA HANYA BERHAK DIGUNAKAN OLEH KETURUNAN BANGSAWAN DI SUMBA TIMUR

KAMBURUNG, SNACK TRADISIONAL MASYARAKAT SUMBA

Para Umbu Ingkari Keumbuan