Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

PRESIDEN RI YANG TERLUPAKAN

Gambar
PRESIDEN RI YANG TERLUPAKAN Foto Sjafruddin Prawiranegra Hallo.. Orang orang pintar, siapakah Presiden RI yang ke-2..?? Pertanyaan serupa pasti jawabannya adalah pak Soeharto. Iakan?? Nah, disini kita telah melewatkan satu tokoh penyelamat NKRI pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang pernah menjabat sebagai presiden RI pada kala itu yakni Pak Syafruddin Prawiranegara. Presiden yg terlupakan.. Syafruddin Prawiranegara adalah salah satu tokoh yang pernah menjabat sebagai presiden dari pemerintahan darurat republik Indonesia (PDRI). Masa jabatannya dimulai pada 22 Desember 1948 ketekita pemerintah RI di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Ketika itu Agresi militer Belanda 2 sedang berlangsung. Belandapun berhasil menangkap presiden Indonesia saat itu, Soekarno, dan wakilnya, Moh. Hatta. Ketika ditahan, Soekarno mengirim pesan rahasia lewat telegram kepada Syafruddin. Isi dari pesan itu adalah perintah untuk Syafruddin (yang kala itu ...

SAMPAH DAN LINGKUNGAN

Gambar
 SAMPAH DAN LINGKUNGAN  Foto tumpukan Sampah di pinggir pemukiman kumuh Memasuki masa abad ke-20, dunia tengah menghadapi permasalahan yang multidimensi. Sedikitnya, ada 3 masalah dunia saat ini yang cukup krusial yakni; masalah sosial, lingkungan dan ekonomi. Pasalnya, hampir seluruh negara menghadapi masalah tersebut. Tak terkecuali masalah sampah yang sungguh semakin memprihatinkan. Di beberapa negara maju, "kelas satu" seperti Jepang, Amerika dan Inggris sudah me nciptakan mesin canggih modern guna untuk pengolahan sampah yang prima. Mesin-mesin pengolahan sampah tersebut juga mampu mendeteksi pemisahan sampah organinik dan anorganik bahkan dipermukaan sekalipun. Negara-negara maju tersebut juga memiliki tingkat pengolaan sampah terbaik dengan cara daur ulang yang tentu di dukung oleh penyediaan mesin-mesin modern. Di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali sebenarnya tengah menghadapi musibah jangka panjang...

ANGGKRINGAN SEBAGAI RUANG PUBLIK

Gambar
ANGGKRINGAN SEBAGAI RUANG PUBLIK  Foto Es Tea, Nasi Kucing, Tempe Goreng, Telur Puyuh dan Hati Ayam di Angkringan Pak Doyok   Sore ini (09/04), saya bersama seorang teman menikmati hidangan Nasi Kucing dan Es Teh di Angkringan Pak Doyok, pinggir Rel Kereta Api, Timoho. Soal Nasi Kucing di Angkringan Pak Doyok saya adalah pelanggan setianya. Pasalnya, hampir 3-5 kali dalam seminggu saya duduk di Angkringan ini. Bukan tanpa sebab, hanya memang, selain karena jajanan yang murah meriah, Angkringan juga adalah sebuah simbol kesehaja an yang mengakrabkan siapa saja yang duduk disana (Angkringan) tanpa memandang status Sosial dan Ekonomi. Bagi Mahasiswa di Kota Jogjakarta, Nasi Kucing, Es Teh, Telur Puyuh, Kepala Ayam, Kaki Ayam, Tempe dan Tahu goreng di Angkringan bukan lagi yang asing. Karena siapapun pernah makan di sini. Apa lagi ya kalau sudah memasuki tanggal tua wkwkwk.. Selama kurang lebih dua tahun di Kota Jogja, saya punya banyak cerita di Angkring...

KOPI DAN AKADEMIS

Gambar
KOPI DAN AKADEMIS Foto secangkir Kopi Mandailing Akademisi memandang kopi sebagai sumber inspirasi dalam dunia literasi, lambang keakraban sosial, penambah konsentrasi berfikir dan enerjik dalam tubuh. Berbeda dengan asumsi yang lain, contohnya kesehatan lebih cenderung mengkaji kandungan dalam kopi serta pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh manusia ataupun dalam dunia pekerjaan dan sebagsinya, tentu beragam. Meskipun demikian, akademi memang be rfikir sampai disana tetapi cenderung mengedepankan logika, kontruksi budaya dan sosial-literasi. Nah, dalam minggu ini, saya dan dua orang teman sempat berkeliling di daerah Baciro, Babarsari dan Mrican (Jogjakarta) untuk sekedar mencoba variasi kopi yang ditawarkan di tiap-tiap warung kopi. Memang beragam ada Kopi Luwak, Kopi Sumba, Kopi Mandailing, Bali Gintamani dan Aceh Gayo maupun jenis-jenis kopi modern lainnya yang variatif. Rasanya variatif dan khas lokal sebagai kekayaan Bangsa Indonesia yang patut di syukuri. ...

Demokrasi dan Pemilu

Gambar
Demokrasi dan Pemilu  Demokrasi atau Demokrisi? Problematika demokrasi di dunia masih belum klimaks hingga saat ini. Masih banyak prinsip dan orientasi demokrasi yang belum berjalan secara optimal. Hal tersebut mengakibatkan cacatnya demokrasi. Melihat salah satu negara dengan tingkat demokrasi terbaik di dunia yakni Negara Denmark yang menduduki posisi ke-5 dunia versi The Economist Intelligence Unit (EIU) pada 2017. Denmark unggul sebagai neg ara dengan tingkat demokrasi terbaik pada kebebasan atas hak individu dalam segala multikehidupan. Di samping itu, keseteraan gender, partisipasi politik, cultur politik, keberfungsian pemerintah, kebebasan sipil, proses elektoral dan pluralisme juga mendapat skor tertinggi melampui negara-negara lain di dunia. Sedangkat Indonesia anjok pada posisi ke 68 sebagai Negara dengan tingkat demokrasi cacat di dunia. Persoalan utama cacatnya demokrasi Indonesia sesuai dengan indikator The Economits adalah adanya peranan or...

PEREMPUAN DAN BUDAYA MARAPU

Gambar
PEREMPUAN DAN BUDAYA MARAPU Foto perempuan dewasa yang sedang memakan sirih pinang Masyarakat Sumba, menyebut perumpuan (Ibu) sebagai pusat kebahagian dan suka cita dalam rumah tangga maupun dalam kehidupan sosial yang kompleks. Lelaki Sumba memperlakukan perempuan sebagai sosok yang di hargai dan di cintai. Oleh karena itu, tidak hanya karena belis adatnya (Mahar) yang besar tetapi juga karena di pahami peran perempuan (istri) yang berat yang harus di hargai. Perempuan Sumba, di bawah abad 19 merepukan generasi yang benar-bena r murni (luhur) secara budaya sesuai dengan perspektif adat istiadat. Perempuan di zaman ini juga di pandang sebagai "seni," sosialis, bertanggung jawab, matang dan lebih mampu beradaptasi terhadap lingkungan dan situasi. Lelaki Sumba, menyadari perempuan sebagai ibu yang kekal dan berjiwa murni. Dengan demikian, lelaki Sumba harus mampu mencari istri dengan selektif dan mampu menjadi ibu rumah tangga sesuai dengan harapan sosi...

TANA MARAPU DAN PRIA HUMBA

Gambar
TANA MARAPU DAN PRIA HUMBA   Foto seorang tokoh Marapu dari Sumba Timur   Pria Sumba di kenal dengan sosok yang gigih dan pekerja keras. Selain karena kewibawaannya sebagai "sang Kepala" dalam rumah tangga dan juga di dukung oleh hasil kontruksi sosial dan budaya yang menempatkan laki-laki sebagai pemimpin sang istri (Perempuan), pria Sumba adalah sosok yang harus matang dan dewasa untuk menanggung semuanya. Dalam sistem perkawinan, masyarakat Sumba menganut sistem partrilineal, yakni mengikuti jalur ayah (Marga ayah). Konsekuensinya, dalam sistem perkawinan ini, semua tahapan adat sampai pada tahapan memberi belis adalah tanggung jawab sang calon suami untuk memenuhinya. Dalam sistem sosial budaya, masyarakat Sumba masih menggunakan sistem Marga dan kasta sosial sebagai identitas budaya dan kedudukan sosialnya. Keseharian pria Sumba adalah petani dan peternak hewan besar. Di samping itu, pria Sumba adalah jiwa pemburu. Dalam memasuki abad ke-20, ...

PRIA SUMBA DAN PEDANG

Gambar
PRIA SUMBA DAN PEDANG Foto seorang dewasa dengan pedang di pinggangnya Suatu kebiasaan unik dan menarik hanya terdapat di Pulau Sumba, yakni, kebiasaan membawa senjata tajam jenis parang (pedang) saat bepergian atau beraktivitas. Kebiasaan tersebut menjadi kewajiban bagi pria Sumba untuk tidak pernah meninggalkan pedang miliknya saat akan bepergiaan. Lebih uniknya lagi, bukan hanya pria dewasa saja yang senantiasa membawa pedang dimana ia pergi, tetapi juga anak laki-laki kecil yang bahkan belum genap usia 10 tahun sudah dilengkapi dengan pedang oleh keluarganya. Bagi masyarakat Sumba, terlebih masyarakat Sumba di bagian Barat, parang merupakan simbol kesatrian, pemberani dan kewibawaan seorang laki-laki. Oleh karena itu, membawa parang tidak hanya bertujuan untuk mawas diri saat bepergian tetapi juga sebuah nilai dan peran sosial yang di anut oleh masyarakat adat tentang mengikat parang pada pinggang seorang pria. Meskipun telah ada Peraturan Daerah (Perda) ...

Kuda sebagai Sarana Multi Fungsi Masyarakat Sumba

Gambar
Kuda sebagai Sarana Multi Fungsi Masyarakat Sumba   Foto kedua anak kecil yang sedang menunggang kuda Sandelwood   Pulau Sumba, selain dijuluki Pulau Cendana, Pulau Marapu dan Pulau Semut juga dikenal sebagai Pulau Sandlewood (Kuda). Di Era Modern, sebutan sandlewood adalah yang paling familiar di kalangan masyarakat lokal, domestik maupun manca negara. Pasalnya, Budaya Pasola di Sumba Barat Daya menjadi salah satu budaya yang terkenal sampai ke manca negara dengan kuda sebagai unsur utama dalam ritual ini. Sebelum memasuki perkembangan Teknologi dan Globalisasi yang besar, kuda adalah sarana multi fungsi dalam budaya masyarakat Sumba. Selain digunakan dalam ritual adat, misalnya membayar belis dalam perkawinan dan tumbal arwal dalam kematian, kuda juga sebagai sarana transportasi masyarakat Sumba. Bagi masyarakat Sumba, kuda di pandang sabagai simbol kesatrian, petualangan, berjiwa besar dan pekerja keras. Dalam tradisi Marapu, kuda adalah lambang ...

Kuda Sandelwood

Gambar
Kuda Sandelwood   Foto Kuda Sandelwood di Padang Sabana   Selain di juluki Pulau Cendana, Pulau Semut, Pulau Marapu dan Pulau Savana, Pulau Sumba juga terkenal dengan julukan Pulau Sandelwood. Bukan tanpa sebab, Pulau Sumba memang kaya dengan kuda-kuda sandelwood yang tak tak terhitung jumlahnya. Dengan keberadaan iklim dan geografis yang mendukung terpeliharanya hewan-hewan besar termasuk kuda menjadi Sumba sebagai surga bagi 1001 kuda. Kuda merupakan unsur terpenting bagi eksistensi Budaya Marapu di Pulau Sumba. Sebab dalam ritual adat baik kematian maupun kehidupan kuda senantiasa di pakai sebagai tunggangan budaya. Misalnya saja sebagai mahar (belis) dalam adat perkawinan, sebagai pengongsong arwah dalam upacara kematian, sebagai simbol ucapan syukur kepada Sang Kuasa saat hari raya panen, dan sebagainya. Kuda senantiasa memegang peran penting dalam keberlangsungan ritual adat masyarakat lokal. Salah satu tradisi terkenal dari Sumba adalah Pasola...

MEMAKAI NAMA "UMBU" DAN "RAMBU" DI DEPAN NAMA HANYA BERHAK DIGUNAKAN OLEH KETURUNAN BANGSAWAN DI SUMBA TIMUR

Gambar
MEMAKAI NAMA "UMBU" DAN "RAMBU" DI DEPAN NAMA HANYA BERHAK DIGUNAKAN OLEH KETURUNAN BANGSAWAN DI SUMBA TIMUR Foto di bawah ini adalah Raja dari Kerajaan Pau (Umalulu), Tamu Umbu Nggiku.   Di Sumba bagian Timur, nama menggambarkan identitas dan kasta sosial seseorang. Kasta tersebut terbagi menjadi tiga lapisan yakni; Maramba (Kasta tertinggi), Kabihu (Kasta menengah/kalangan biasa) dan Ata (Kasta terendah/kasta hamba). Dr kasta tersebut akan menggambarkan status sosia l dan identitas diri setiap orang seperti halnya nama. Bagi masyarakat Sumba, menggunakan nama Umbu (laki-laki) dan Rambu (perempuan) di depan nama hanya berhak digunakan oleh kalangan elit/bangsawan. Sehingga ini tidaklah sembarang. Nama "Umbu" dan "Rambu" di depan nama bagi laki-laki dan perempuan keturunan darah biru adalah sebuah kehormatan sosial. Meskipun Umbu dan Rambu bukan gelar kebangsawanan tetapi, nama Umbu dan Rambu yang dalam Bahasa Jawa disebut ...

KAMBURUNG, SNACK TRADISIONAL MASYARAKAT SUMBA

Gambar
                          KAMBURUNG, SNACK TRADISIONAL MASYARAKAT SUMBA                                                     Foto kamburung yang telah masak   "Kamburung" adalah bahasa lokal masyarakat Sumba bagian Timur (Massu) yang artinya--yang dibungkus/terbungkus. Kamburung merupakan salah satu jenis makanan lokal masyarakat Sumba yang berbahan dasar jagung muda. Kamburung biasanya disajikan sebagai makanan pengganjal perut baik di pagi maupun di malam hari. Karena bahan dasarnya adalah jagung muda maka masyarakat Sumba biasanya hanya bisa menikmati Kamburung setahun sekali atau setiap m...

Makam Megalitik Kaum Bangsawan

Gambar
Makam Megalitik Kaum Bangsawan Foto ini adalah makam Raja di Desa Laimbonga, Kecamatan Kahaungu Eti Di Sumba bagian Timur, masih sangat asri dengan budaya dan tradisi. Budaya dan tradisi tersebut berakar dari warisan kaum leluhur yang telah menempati Parai Marapu (Nirwana) yang disebut Marapu. Marapu adalah Budaya yang sekaligus menjadi aliran kepercayaan masyarakat lokal di Sumba. Simbol Marapu adalah Tanggu Marapu (sejenis potongan emas yang menyerupai bentuk tubuh manusia). Tempat pemujaan marapu dilakukan di dua tempat, yakni di Uma Bungguru dan Katuada baik pada acara kematian maupun acara kehidupan. Yang menarik adalah proses penguruburan kaum bangsawan (Maramba) di Sumba. Selain memakan waktu dan tenaga yang banyak, juga memakan biaya yang besar bahkan mencapai ratusan juta hingga milliaran rupiah. Salah satu unsur terpenting dalam penyelenggaraan upacara pemakaman adalah kuburan yang disebut Reti. Kuburan tersebut terbuat dari batu keras (cadas) yang di be...